Perceraian Dalam Pandangan Masyarakat Turki

"Kızı sattı", kata seorang wanita dengan santai, ketika menceritakan seorang wanita lain yang telah menikahkan anak gadisnya. Ah yang yang benar saja? kızı sattı artinya menjual anaknya. Tentu, menjual hanya istilah saja.

Menikah, bagi seorang gadis Turki, artinya pergi meninggalkan rumahnya. Mungkin untuk pertama kali dalam hidupnya, ia akan terpisah dari ibunya. Dan pertama kali ini untuk selama-lamanya. Tidak ada cerita seorang gadis yang sudah menikah bisa kembali ke rumah orangtuanya. Paling hanya untuk berkunjung saja dan kalaupun bermalam, paling lama 1-2 malam saja.

Itulah kenapa malam bainai dipenuhi tangisan, karena esoknya adalah hari pernikahannya, dan lepas resepsi sang gadis akan langsung diboyong oleh suaminya ke rumah mertua dengan mobil pengantin.

"Bizde boşanmak yok" tukas Si mata Biru, Oktay Kaynarca, sewaktu memerankan tokoh Hızır Çakırbeyli, kepada istrinya, Meryem Çakırbeyli, yang ngotot ingin bercerai ketika menemukan buktı Hızır telah berselingkuh dengan si Cantık Nazlı yang muda belia.

Boşanmak artinya bercerai, bizde boşanmak yok, artinya kurang lebih, bagi kami percaraian itu tidak ada. Jadi sekali menikah, ya sampai maut memisahkan.

Sayangnya realitas berbicara lain. Ketidakcocokan yang meruncing pada pertengkaran yang tak berujung. Terkadang KDRT ikut ambil bagian. Jutaan masalah, yang akhirnya membuahkan keputusan cerai.

Program-program pencarian jodoh di TV yang biasanya diikuti oleh orang-orang single, baik yang sudah pernah menikah dan gagal ataupun yang belum pernah menikah, sangat digemari di Turki. Mertua perempuan saya sambil leyeh-leyeh sehabis bekerja biasanya menonton dengan antusias, remote TV dikuasainya.

Sebagai contoh, ada program kesayangan kaum ibu, "Esra Erol'da", yang dipandu Esra Erol, seorang bintang yang  cantik dan ramah. Di program ini, kaum jomblowan dan jomblowati dipertemukan, dicocok-cocokkan dan dikomentari oleh sesama jomblowan-jomblowati yang ada di studio. Kalau cocok, mereka akan minum teh di luar alias kencan, dan bisa saja lanjut ke tunangan dan pernikahan. Semuanya dengan sokongan program Esra Erol.

Apakah dengan begitu bercerai itu mudah di Turki? tentu saja tidak. Apalagi di posisi si wanitanya. Kalau bercerai, kemana ia akan pulang? ke rumah orangtuanya? sangatlah tidak mungkin dan memalukan nama baik keluarga. Ayahnya sudah mengeluarkan biaya banyak untuk resepsi dan membeli perabot rumah. Pekerjaanpun ia tidak punya. Pilihan hampir tidak ada di pihak si wanita kecuali tetap bertahan di samping suaminya seburuk apapun perlakuannya.

Bagi laki-lakipun menceraikan juga tidak mudah. Kalau sudah ada anak ia harus tetap memberi nafkah anak dan mantan istri. Mungkin pengadilan juga akan memutuskan pembagian harta gono-gini, sehingga rumah yang sudah dibeli dengan susah payah harus dibagi dua dengan istri, seburuk apapun perlakuan istrinya selama pernikahan mereka.

Janda belum tentu bisa menikah lagi, karena pria lebih suka memilih yang masih gadis. Duda juga belum tentu bisa menikah lagi, karena jarang duda yang mau sama janda, sedangkan kalau meminang gadis selalu ditolak, karena para ayah tak mau memberikan anak gadisnya kepada duda.

Mencari jodoh memang tak semudah gambaran di acaranya Esra Erol. Acaranya Esra Erol saja selalu diwarnai pertikaian antar para pesertanya, bagaimana pula hidup yang sebenarnya.

Ada pepatah Turki yang mengatakan "Duvakla geldın kefenle çıkacaksın", yang artinya, "kamu datang bergaun pengantin, dan kamu akan pergi berkain kafan". Ini kurang lebih setara dengan "Bizde boşanma yok" seperti yang diucapkan Hızır Reis Çakırbeyli dalam Sinetron Eşkiye Dunyaya Hukumdar Olmaz.


Acara Malam Bainai


Comments

  1. Dan Yang anehnya di turki suami sudah berikan talak tiga Yang Mana di dalam hukum Islam sudah menjadi Haram suami istri, tapi Hakim tetap tidak memutuskan segera vonis cerai, si laki laki sudah banyak bayar ke pengacara Dan si pengacara pun tidak bisa apa apa, si perempuan merencanakan pemerasan harta ke pihak laki laki, saksi Dan bukti sudah cukup, yg anehnya Hakim memihak si perempuan brengsek in,

    ReplyDelete

Post a Comment